kembali ke daftar isi

Waktu

Minimal 15 menit

Tujuan Latihan

Untuk memberi kesempatan kepada peserta menyelesaikan perselisihan atau konflik dengan menggunakan metode non-kekerasan. Untuk mem­praktekkan hal-hal yang dirasakan dalam masing-masing peran pada suatu konflik. Ini merupakan sebuah latihan pengantar yang baik untuk ber­bagai situasi.

Cara Mempraktekkannya/Catatan Fasilitator

Mintalah orang-orang untuk membentuk dua barisan dengan jumlah sama dan saling berhadapan satu sama lain (Anda dapat menambahkan barisan lagi, yang berperan sebagai pengamat). Mintalah mereka untuk menjangkau orang yang dihadapannya untuk memastikan bahwa mereka tahu dengan siapa mereka akan berinteraksi. Jelaskan bahwa hanya ada dua peran dalam pe­latihan ini: setiap orang dalam satu baris memiliki peran yang sama, sedangkan orang-orang yang berhadapan dengan mereka memiliki peran yang lain. Masing-masing orang hanya berhubungan dengan orang yang berada tepat di hadapannya. Jelaskan peran masing-masing pihak, dan gambarkan konfliknya, serta siapa yang akan memulainya. Beri mereka waktu berdiam beberapa detik untuk masuk dalam peran mereka dan kemudian mintalah mereka untuk memulai. Tergantung pada situasinya, bisa jadi hanya sebuah konflik singkat (kurang dari satu menit) atau anda dapat membiarkannya lebih lama, akan tetapi tidak boleh lebih dari tiga atau empat menit.

Kemudian katakan "stop" lalu debriefing (pendalaman). Pertanyaan-pertanyaan dalam debriefing seharusnya memuat: apa yang telah mereka lakukan, apa yang mereka rasakan, cara apa saja yang mereka temukan untuk menyelesaikan dan menangani konflik tersebut, apa yang mereka lihat terkait bahasa tubuh, apa yang mereka inginkan dari apa yang telah mereka lakukan, dan sebagainya. (Jika anda punya barisan ketiga sebagai pengamat mintalah mereka mengomentari apa yang mereka saksikan).

Ulangi latihan tersebut, dan saling bertukar peran. Jadi, orang-orang tersebut tidak berinteraksi dengan orang yang sama, pindahkan satu barisan utuh dengan menggeser orang yang ada di ujung barisan ke ujung barisan yang lain dan masing-masing orang dalam barisan itu tukar posisi dengan lainnya.

Contoh-contoh Peran:

■ Seseorang merencanakan untuk terlibat dalam aksi non-kekerasan/ seseorang yang dekat dengan mereka yang melawan partisipasi mereka. ■ Pemblokiran senjata atau fasilitas pemerintah/ pekerja yang marah. ■ Pemprotes/ orang yang kontra pemprotes atau orang lewat yang marah karenanya. ■ Pemprotes yang setia pada panduan non-kekerasan/pemprotes yang merusak panduan non-kekerasan.[]

Related content